Menurut Yudi, kecelakaan maut tersebut terjadi siang hari sekitar pukul 11.45 wib saat puluhan pelajar dari berbagai sekolah tersebut berniat melakukan konvoi menuju jalan tembus Sarangan, Magetan.
Namun saat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban tak dapat mengendalikan laju motornya setelah berpapasan dengan Paiman,50, warga desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, Magetan, Hingga akhirnya adu moncong tak terhindarkan. “Gusti mengendarai motornya terlalu ke tengah, sehingga kecelakaan tak terhindarkan,” ujar mantan Kanit Laka Polres Ngawi tersebut.
Atas kejadian tersebut, pihaknya menghimbau agar para pelajar tak lagi melakukan konvoi kelulusan apalagi di jalan umum. Selain dapat mengganggu arus lalu lintas, konvoi juga dapat membahayakan pengguna jalan lain. “Kan kalau terjadi kecelakaan seperti ini siapa juga yang rugi,” katanya.
Sementara itu Wahyuni, salah seorang guru SMK mengaku kecolongan oleh muridnya tersebut. Ia tak menyangka jika Gusti, yang seharusnya belajar di kelas malah ikut melakukan konvoi lulusan.
Padahal, lanjut dia, Pihak sekolah sudah memberlakukan sanksi tegas bagi pelajar yang diketahui melakukan konvoi. Selain itu beberapa guru juga telah melakukan penyusuran ke beberapa tempat umum. “Sampai pintu gerbang saja kita kunci mas biar mereka nggak bisa keluar gedung,” ujarnya. (imr)
Padahal, lanjut dia, Pihak sekolah sudah memberlakukan sanksi tegas bagi pelajar yang diketahui melakukan konvoi. Selain itu beberapa guru juga telah melakukan penyusuran ke beberapa tempat umum. “Sampai pintu gerbang saja kita kunci mas biar mereka nggak bisa keluar gedung,” ujarnya. (imr)