Diduga Tak Tahan Derita Penyakit, Pria Paruh Baya “Ngendat” Di Pohon Jambu Mente

MAGETAN (Pewarta) -  Diduga tak kunjung sembuh dari sakit, Sarip (55), warga lingkungan Duwet, Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pohon jambu mente (Selasa, 09 Mei 2017). Peristiwa yang sontak menggegerkan warga sekitarnya, pertama kali diketahui oleh Siran (40) pada pukul 09.00 wib.
Kronologis penemuan gantung diri tersebut bermula dari keterangan Suminem, istri korban yang mengetahui Sarip tidak berada di tempat tidur mulai pukul 04.00 wib. Lantaran cemas dan curiga, sekitar pukul 08.30 wib, Suminem meminta Siran untuk mencari keberadaan suaminya. Siran kemudian melakukan pencarian di sekitar rumah korban, namun tidak diketemukan. Kemudian Siran berinisiatif meneruskan pencariannya di ladang milik korban yang berjarak 1,5 km. Alhasil rasa kaget yang didapatkan olehnya, sebab Siran mendapati Sarip dalam kondisi sudah tidak bernyawa, dengan kondisi gantung diri menggunakan sarung, yang diikatkan di pohon jambu mente dan dibawahnya terdapat sepasang sandal jepit serta sebuah senter. Dalam kondisi kaget dan panik, Siran kemudian segera kembali dan menghubungi Suwarno (62) yang tak lain merupakan kakak kandung korban. Selanjutnya mereka mengajak beberapa warga lainnya untuk mendatangi lokasi dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Polsek Parang. 

Beberapa saat kemudian petugas Polsek Parang mendatangi lokasi  untuk melakukan olah TKP yang diikuti oleh tim medis dari Puskesmas Parang. Dari hasil olah TKP menyimpulkan bahwa tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan, pun beberapa barang bukti diamankan  petugas diantaranya; sarung warna coklat motif kotak – kotak, kaos lengan pendek warna abu-abu dan celana pendek warna hitam yang saat itu dikenakan korban beserta sepasang sandal jepit dan sebuah senter warna putih. Kejadian murni gantung diri tersebut juga dikuatkan dengan hasil pemeriksaan yang terdapat bekas jeratan di leher korban, keluarnya cairan sperma pada kemaluan korban, liur yang keluar dari mulut dengan lidah tergigit serta mata dalam kondisi terbuka.
Berdasarkan keterangan beberapa saksi yang dihimpun oleh petugas kepolisian, menyebutkan bahwa korban selama 1,5 tahun menderita sakit ginjal dan pernah menjalani operasi di rumah sakit, namun tak kunjung sembuh. Selama 4 hari sebelum kejadian, korban juga terlihat tidak mau makan. Pasca kejadian tersebut, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi / pemeriksaan dalam terhadap korban. Sehingga pihak Polsek Parang menyerahkan  korban kepada keluarga dihadapan kepala Puskesmas dan Kepala Kelurahan Parang, yang selanjutnya dilakukan proses pemakaman. (hr/van)



1 Comments

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال