Slawi, IMC - Merasa dirugikan,
warga Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Kamis (22/03) pasangi
spanduk terkait banyaknya angkutan truk proyek jalan Toll.
Sepanduk yang terpampang di pertigaan Desa Tonggara merupakan
bentuk aksi damai yang dilakukan warga sekitar, imbas dari lalu lalangnya truk
pengangkut proyek Toll yang berakibat rusaknya jalan.
Bahkan menurut salah seorang warga yang turut didalam aksi damai
menyampaikan, hal ini bukan hanya jalan saja, tetapi keberadaan truk-truk
proyek tersebut menganggu aktifitas warga.
Sementara menurut keterangan salah seorang petugas yang berjaga di
lokasi menerangkan, rencana aksi unjuk rasa warga Desa Tonggara Kec. Kedungbanteng
Kab. Tegal yaitu terhadap Truk Dam Angkutan Proyek Jalan Tol Tegal – Pemalang.
Ditambahkan pula ada beberapa tuntutan warga diantaranya, PT
Waskita Karya sebagai pelaksana proyek jalan Tol Tegal - Pemalang harus segera
memperbaiki jalan Tonggara - Kedungbanteng yang rusak parah akibat dilewati Dam
Truk Tronton dengan di Cor secara permanen dengan menggunakan besi.
Kemudian harus segera menata /mengatur parkir Dam Truk yang
parkir sembarangan di sepanjang jalan Tonggara - Kedungbanteng, bahkan ada yang
parkir diatas jembatan, serta waktu bekerja dibatasi mulai pukul 08:00 s.d
17:00 WIB, tidak ada yang lembur sampai tengah malam, Dam Truk yang
diperbolehkan hanya Dam Truk indeks 8 M2 saja, sesui dengan Perda.
Selain itu warga juga meminta pihak PT Waskita Karya maupun mitra
kuwari mengirimkan utusannya untuk dapat bernegosiasi dengan warga
sekitar terkait tuntutan tersebut.
Dilain sisi, Camat Kedungbanteng H. Imam M. didampingi pihak Polres
Tegal serta pihak LSM saat memberikan arahan bahwa masyarakat dalam melakukan
aksinya harua dengan kepala dingin dan semua aspirasi masyarakat nanti akan disampaikan
ke Bupati Tegal, dan meminta masyarakat agar tetap kondusif.
Demikian disampaikan oleh H. Imam M selaku Camat Kedungbanteng di
depan para pengunjuk rasa.
Menurut salah satu utusan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (Lsm)
Zaenal Abidin dalam orasinya mengatakan, jika hal ini sudah di sampaikan ke
pihak terkait, dan mendapat respon yang baik, bahwa PT Waskita Karya tetap akan
bertanggung jawab untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak saat
dilalui dump truk dalam pembangunan jalan Toll. (CN)