Masyarakat Magetan antusias dengan adanya kompetisi ini, dan tak hayal menjadi topik yang cukup hangat ketika dibicarakan di warung kopi. Namun kompetisi sepak bola yang berawal dari gagasan sebuah grup facebook “magetan berani bangkit” tidak semua menanggapi positif, ada pula yang menanggapinya dengan komentar negatif. Salah seorang pelanggan warunge Nyah mendes yang mengaku bernama Widodo m3 mengatakan “grup facebook magetan berani bangkit dibuat untuk membangkitkan semangat masyarakat magetan menjadi bangkit, dan salah satu cara untuk menjadi bangkit adalah dengan transparansi informasi, dan di pengelolaan dana macan lawu cup itu tidak transparan.
Seharusnya disitu disebutkan donaturnya siapa saja penggunaan dana untuk apa saja, memang kompetisi sekarang belum berakhir tapi apakah laporan itu harus menunggu suatu kegiatan berakhir, bagaimana Magetan bisa bangkit kalau mulai dari hal kecil saja kita tidak bisa transparan” pungkasnya Senada dengan Widodo salah seorang pengunjung yang tidak mau disebut namanya mengatakan “kenapa anggota grup facebook magetan berani bangkit yang mempertanyakan transparansi dana macan lawu cup tidak diberikan tanggapan dan malah dikeluarkan dari grup, harusnya malah disambut dengan baik usul itu karena bisa sebagai penyeimbang di grup magetan berani bangkit, akun facebook yang dikeluarkan dari grup magetan berani bangkit adalah muchsin hohan” tegasnya. (Nar)
Edit : pewarta sat