No title

Ketua Harian Minta Maaf Atas Pengusiran Wartawan Saat Meliput Pembukaan  Grebeg Suro & Festival Reog Nasional XXIII  Tahun 2016


Senin, 26 September 2016

 

Pewarta-Madiun.com, Ponorogo – Even nasional grebeg suro tahun 2016 diwarnai kesalah pahaman antara awak media dengan  EO ( Event Organizer) setempat. Minggu 25/09/2016

Jurnalis hanya diberi tempat 1 meter x 3 meter, tepat di depan panggung. Padahal jumlah wartawan yang meliput acara nasional itu cukup banyak. Sudah begitu, sejumlah wartawan juga diusir oleh panitia ketika melakukan tugasnya. Pengusiran itu dialami wartawan televisi, online serta cetak.

Hal ini menjadi perhatian publik atas ketidak nyamanan yang terjadi disaat pembukaan grebeg suro tahun 2016 ini. Wartawan hanya diberi ruang untuk meliput 1meter x 3 meter bahkan beberapa wartawan diusir ketika melakukan tugasnya, seperti yang diberitakan di beritajatim.com dan beberapa awak media lainya.
Berikut salinan : Ponorogo (beritajatim.com) - Event nasional, grebeg suro Ponorogo 2016 tidak terbuka dengan media. Pasalnya jurnalis yang hendak meliput acara tersebut diberi tempat sangat minim.

Jurnalis hanya diberi tempat 1 meter x 3 meter, tepat di depan panggung. Padahal jumlah wartawan yang meliput acara nasional itu cukup banyak. Sudah begitu, sejumlah wartawan juga diusir oleh panitia ketika melakukan tugasnya. Pengusiran itu dialami wartawan televisi, online serta cetak.

"Masa kami dikasih tempat cukup kecil. Kami perlu video. Tapi tidak ada ruang bagi kami. Acara grebeg suro tahun ini paling kacau," kata Sony Misdananto, kontributor Net TV.

Sony mengatakan, sempat adu dorong dengan panitia EO (Event Organiser) setempat. Saat itu Sony hendak mengambil gambar di depan panggung. Namun panitia langsung melarang. "Saya sempat adu dorong. Kami ini butuh gambar. Giliran mengambil gambar di depan panggung malah diusir," keluhnya.

Tidak hanya itu, kontributor Metro TV, Fajar Wijarnako, juga tidak boleh memasuki area. Alasannya sepele karena terlambat. "Saya tidak bisa masuk. Padahal cuma telat beberapa menit saja. Sangat ketat, aksesnya sangat minim," pungkasnya. [mit/suf]

Atas kejadian ini ketua harian Sapto Djatmiko menyampaikan permohonan maaf kepada awak media dan wartawan yang meliput kegiatan grebeg suro.
 “ hal ini kesalah pahaman, pihak EO (even Organizer) tidak koordinasi dengan panitia, pada hal sudah saya katakan dalam konferensi pers sebelum pelaksanaan pembukaan grebeg suro tidak demikian, karena saya tau wartawan di Ponorogo sangat banyak, apalagi ini merupakan even nasioanal, pastinya akan banyak media yang meliput kegiatan ini.” 

“ atas kejadian ini, saya minta maaf kepada seluruh awak media, wartawan yang meliput kegiatan grebeg suro atas ketidak nyamanan yang terjadi, dan hal ini akan di evaluasi agar tidak terjadi hal yang seperti ini kedepanya”Pungkas Sapto Djatmiko

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال