No title



SALES NAKAL BERMODUS MAHASISWA KKN HENDAK MEMBAGI DORPRIZE  MENIPU PULUHAN ORANG DI GAGALKAN ANGGOTA ORMAS PPWI CABANG MAGETAN


Senin 11 Juli 2016
Magetan www.pewarta-madiun.com – Susahnya mencari lowongan pekerjaan di negeri ini membuat banyak generasi muda menghalalkan segala cara untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sales marketing perusahaan abal –abal menjamur di daerah Magetan dan sekitarnya, seperti yang terjadi siang ini ( senin 11/07/2016 ) di Desa Randugede Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.

Puluhan orang yang rata - rata ibu – ibu paruh baya menjadi korban penipuan dari sales – sales nakal yang berpura – pura menjadi mahasiswa sebuah universitas di Malang yang tengah KKN entrepreneur untuk skripsi akhir, modus yang mereka lakukan dengan menipu korbanya telah mendapat hadiah dari sebuah pabrik detergen ternama berupa kompor gas senilai Rp 800.000, lalu korban diwajibkan membayar PPN dan angsuran senilai Rp 330.000, setelah hadiah yang di terima dengan tebusan Rp 330.000, tersebut di coba di buka korban, korban baru menyadari kalau tertipu karena hadiah yang di berikan nilainya jauh di bawah tebusan yang diberikan korban.

Untung saja aksi penipuan tersebut tidak berjalan dengan mulus setelah ada salah satu korban mengadu pada aktifis ormas PPWI Cabang Magetan yang memang keponakan korban, rombongan sales yang mencarter sebuah anggkota tersebut dihadang dan di minta mengembalikan uang dari korban – korbanya.

Perdebatan keras pun terjadi antara aktifis yang tidak mau disebut namanya dengan pelaku,”awalnya saya dengar dari istri kalau ada sales tipu datangi rumah, lalu saya mencoba untuk mengejar agar tidak lebih banyak korban, belum keluar rumah datanglah bibi saya menangis mengadu kena tipu dari sales  yang ngaku mahasiswa tersebut, setelah saya telusuri jalanpun saya temukan mereka, awalnya saya Cuma wawancara biasa mengenai produk yang dijual, dari keterangan dari wawancara tersebut kejanggalanpun banyak saya temukan dan memuncaknya kecurigaan saya saat mereka mencoba kabur saat saya wawancara, untung terkejar dan setelah saya ajak kepolsek agar tidak terjadi salah paham serentak mereka pun minta maaf dan mau mengembalikan uang dari korban –korbanya.

Warsi salah satu korban mengaku bahagia uangnya bisa kembali “ Alhamdulillah mas uang saya kembali, kalau tidak gak tau gimana jadinya, tadinya saya kira untung Rp 500.000 dari beli kompor tadi, makanya uang untuk beli seragam sekolah anak saya pun relakan ee ternyata kompor yang saya terima kalau di pasaran Cuma seratus ribu, bukan untung malah bunting”.

Dari kejadian tersebut di harap masyarakat Magetan khusunya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya untuk lebih berhati – hati menerima tamu utamanya sales yang berpura – pura menghantar hadiah.( AGS/SAT)

Edit : pewarta sat
 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال