No title



SUMBANG SUARA DI ANGKRINGAN
  “KASUS KORUPSI PENGADAAN SEPATU MAGETAN”
Minggu 15 Mei 2016


pewarta-madiun.com Magetan - Kasus “mark up”pengadaan sepatu dinas di Kabupaten Magetan menyita semua perhatian publik. Penetapan tersangka yang dilakukan Kejari Kabupaten Magetan dalam kasus korupsi ini dirasa janggal oleh berbagai kalangan masyarakat di Magetan, sebab sampai saat ini baru satu yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu rekanan proyek.
Hasil investigasi tim ( Sabtu 14/5/2016 ) merangkum di berbagai warung “angkringan”  yang menjadi tempat berkumpul dan interaksi berbagai elemen masyarakat, sebagian besar tengah heboh membahas kasus korupsi pengadaan sepatu dinas Kabupaten Magetan tahun anggaran 2015 ini.
Salah satunya adalah Wahyudi Budiono, Ketua DPD KNPI Kabupaten Magetan, memberikan reaksi dan tanggapan terkait kasus yang menjadi “buah bibir” di Magetan akhir - akhir ini, ”Di Republik ini setahu saya baru di Magetan ada kasus korupsi  dan yang menjadi tersangka hanya satu, berasal dari swasta, tanpa melibatkan pejabat pembuat komitmen yang mengeluarkan anggaran. Itu sangat konyol, dan lebih konyol lagi kita sebagai Pemuda Magetan khususnya,  (seakan) masa bodoh dengan permasalahan ini. Mungkin sudah saatnya kita tunjukkan bahwa kita ini gak bodoh – bodoh amat, jadi mereka biar tidak  seenaknya dalam menangani kasus yang terjadi di Magetan. “ seru pemuda berbadan  subur ini.  
Di lain pihak, Rudi, Ketua LSM ‘SWASTIKA” mengatakan, “Kita tidak boleh berbicara kasus ini panjang lebar, karena kita sendiri belum tahu pasti akan perjalanan kasus ini, mulai dari di panggilnya saksi – saksi sampai dengan penetapan tersangka. Oleh sebab itu kami berencana untuk bersilaturahmi ke KEJARI Magetan untuk klarifikasi terkait kasus ini, agar tidak ada kesimpang siuran berita di kalangan masyarakat. Terlepas kita mau menjatuhkan satu pihak atau membenarkan pihak lain, kita hanya ingin tahu apa yang tengah terjadi karena itu juga hak kita sebagai masyarakat untuk bisa mengakses tentang keterbukaan publik agar terkesan tidak ada pembodohan publik. “ tegas aktivis yang sering dipanggil “RUGOS” ini.
Hal senada juga di ungkapkan oleh salah satu pengunjung angkringan yang tidak mau disebutkan namanya dan kebetulan  ikut di tengah perbincangan malam itu. ” Kalau saya hanya pengen tau apa sih kebenaran yang tengah terjadi, saya rasa semua masyarakat magetan pun juga sama, karena hukum itu kan juga sebuah logika, namun logika kita yang buta hukum juga gak bisa untuk memutuskan sendiri terkait yang benar dan yang salah tanpa kita tahu duduk permasalahan yang sebenar – benarnya. Untuk itu kiranya KEJARI Magetan harus terbuka dan rekan – rekan media juga harus lebih gigih dalam mencari berita yang benar dan berimbang agar tidak ada ke bingungan di tengah masyarakat”. imbuhnya. ( AGS)


Edit : pewarta sat
 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال