Wawasan Kebangsaan Disisipkan Dalam Pelantikan PD DMI Brebes 2018-2023

Brebes | Jateng, IMC  - Pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Masa Kerja 2018-2023, diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Brebes. Senin (27/8/18).

Acara tersebut dihadiri oleh Pengurus Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. Musman Tholib, M.Ag, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE. MH, Kapolres Brebes AKBP Sugiharto, Dandim Brebes, Kepala MUI Kabupaten Brebes, Kepala PCNU, Pimpinan Muhammadiyah, Kepala KUA, para Muspika di jajaran Kabupaten Brebes, Baznas, Pengurus PD DMI Brebes serta peserta pelantikan dan Pembina Takmir Masjid Se-Brebes.

Dalam sambutannya Musman Tholib menyampaikan bahwa Dewan Masjid Indonesia hadir atas kekompakan dari 8 organisasi kemasjidan. Mereka menyepakati untuk menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, persatuan dan pembinaan serta kecerdasan bagi umat maupun untuk mensejahterakan masjid.


Sementara itu, Bupati Brebes mengucapkan selamat atas pelantikan pengurus daerah DMI Kabupaten Brebes. “Semua Masjid di Kabupaten Brebes harus bersertifikasi wakaf dan IMB, maka Pemerintah Daerah akan bekerjasama dengan PD DMI dan BPN untuk mewujudkannya,” ujarnya.

Diketahui pelantikan H. Musyaffa LC, sebagai ketua baru menggantikan Ketua PD DMI lama KH. Aminudin Afif. “Menjadi pengurus Dewan Masjid itu tentu merupakan sebuah amanah yang sangat berat, karena pekerjaannya adalah mengurus rumahnya Allah SWT." cetus H. Musyaffa, yang juga mengaku bahwa menjadi pengurus masjid merupakan jabatan tertinggi baginya.

Dalam diskusi panel yang membahas mengenai Pembinaan Takmir Masjid Se-Kabupaten Brebes, PW DMI Provinsi Jawa Tengah, Kemenag, Kapolres dan Dandim Brebes, menyampaikan materinya masing-masing.

Dandim 0713 Brebes Letkol Inf Ahmad Hadi Hariono menyampaikan ucapan selamat atas pengukuhan kepengurusan yang baru dilantik, sehingga dapat memenuhi dan melaksanakan perintah yang telah diamanatkan, dalam upaya menjaga memakmurkan masjid atau membawa iklim baru kearah perubahan yang lebih baik lagi. Ia juga menyisipkan sedikit materi tentang wawasan kebangsaan, bahwa peran Kyai dan Ulama dalam menangkal radikalisme sangat penting selain TNI. Dia berharap para pemuka agama tersebut dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang islam secara utuh baik dan benar. Para generasi harus memiliki bekal ilmu yang cukup sehingga tidak terpengaruh terhadap gerakan separatis yang berdalihkan jihad melalui potong-potongan atau sepenggal ayat yang diajarkan pihak tertentu maupun di media sosial guna menciptakan kerusuhan dan pecah belah umat.

“Saya mengajak agar para Takmir Masjid merapatkan barisan, menyamakan persepsi dan tidak lupa untuk lebih menjaga kerukunan antar umat beragama demi keutuhan NKRI, sebab kita sekarang sedang perang informasi, ekonomi dan ideologi. Para Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar aktif memantau kegiatan keagamaan di wilayah desa binaan masing-masing. Jika ada hal-hal mencurigakan segera laporkan.”  tegasnya.

Ahmad Hadi juga mengapresiasi para Kyai dan Ulama Brebes, dimana dalam penyampaian ceramah kerohanian di lingkungan masyarakat, sudah banyak yang mengajak para jamaahnya untuk lebih menghargai pemeluk agama lain.

“Saya sangat berterima kasih karena banyak para Kyai dan Ulama lain, telah membantu TNI dalam usaha menjalin persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI. Marilah kita buktikan bahwa islam adalah agama yang damai dan penuh toleransi.” pungkasnya.

Sementara H. Makhrus, selaku Kepala Kemenag Brebes memaparkan data di Kantornya bahwa di dalam Sistem Informasi Kemasjidan (SIK), ada sekitar 1.444 masjid yang belum terdata, sehingga harus menjadi prioritas program pendataan kedepannya. (pendim0713bbs..As).

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال