Sparta Jakarta Gelar Aksi di KPK Serukan Tangkap Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur


Jakarta, IMC - Sentral Perjuangan Rakyat Lembata (Sparta) di Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPK dikawasan Setia Budi Jakarta pada Selasa, 3 Juli 2018 sekitar pkl 10.00/wib.

Baca juga :

Aksi dalam bentuk gerakan moral tersebut memberikan dukungan sepenuhnya kepada KPK untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang dilakukan Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur. Hadir dalam aksi sekitar lebih dari 50 orang warga Lembata yang berada di Jakarta, aksi dipimpin Ir. Mathias Ladopurab, S.Kom, SH yang juga advokat di Jakarta. Orasi dilakukan secara bergantian. 

Orasi dilakukan Heri Tanatawa Purab, Choky Askar Ratulela, Sipri Pito Lerek, Azis Wayongen, 
Epen Jawang, Glen, Novan, Robyn dan Akas Belutowe.

Akas Belutowe dalam orasinya meminta KPK segera menangkap Bupati Eliyaser Yentji Sunur. Bupati Eliyaser Yentji Sunur membangun reklamasi pantai Balauring mengatasnamakan program Pemerintah Lembata, padahal reklamasi pantai Balauring tidak ada dalam APBD kabupaten Lembata. Demikian juga jalan keliling di Lohu, kami minta KPK segera turun Lembata mengusut dan menangkap Bupati Eliyaser Yentji Sunur, ungkap Akas Belutowe berapi-api dalam orasi diatas mobil pick up didepan KPK Jakarta.

Beberapa poster yang dibawah demonstran terlihat antara lain tolak reklamasi pantai Balauring, tolak kuma resor sebagai rumah jabatan bupati, bubarkan DPRD Lembata, usut pekerjaan wei lain, bangun infrastruktur jalan, air dan listrik. Selain poster, dibentang juga spanduk bertuliskan Pemda Lembata "Gatal" (Gagal Total).

Aksi di Lembata

Aksi yang sama digelar di Lewoleba, ibu kota kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan tuntutan yang sama seperti aksi Sparta di Jakarta. Aksi dimulai dipertigaan wangatoa Lewoleba sekitar pkl 11.30 wita, dari pertigaan wangatoa massa bergerak ke kantor DPRD kabupaten Lembata, para anggota DPRD tidak berada ditempat, kemudian massa bergeser ke kantor Bupati tapi bupati Eliyaser Yentji Sunur juga tidak berada ditempat. Orasi secara bergantian dilakukan para demonstran antara lain Agista, Ismail Bahudin, Ibrahim, Ikram, Parlan dll. Karena para anggota DPRD dan Bupati tidak berada ditempat, setelah orasi massa membubarkan diri dengan tertib.(*)

1 Comments

  1. Dimana mereka semua para pemimpin.
    Mengapa tidak ada di tempat??
    Apakah mereka takut??
    Ya mungkin mereka mulai mengetahui kesalahan yang mereka lakukan..

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال