Di Lewoleba Pantai Dipenuhi Sampah, Salah Siapa?




Lembata, IMC- Tidak semua sampah berakhir pada tempatnya. Kalimat itu sepertinya tepat untuk menggambarkan pemandangan sepanjang pantai di kota Lewoleba Kabupaten Lembata.

Pantauan indonesiamediacenter.com Kamis, 8/2/2018 begitu banyak sampah menumpuk disekitaran pantai. Sampah kayu dan plastik nampak berserakan menghiasi pemandangan.

"Niatnya melihat indahnya pemandangan pantai, tapi yang ada sampah berserakan, jadilah," ucap salah seorang pengunjung Andri Atagoran.

Sangat disayangkan, padahal pantai seputaran kota Lewoleba merupakan salah satu pantai yang disukai wisatawan lokal maupun wisatawan dari luar Lewoleba Tak sedikit dalam setiap pekan, mereka gemar mandi di pantai tersebut.

Salah siapa dan bagaimana solusinya ?

Sepertinya, mewujudkan kebersihan pantai harus menjadi agenda penting bagi pemerintah Kabupaten Lembata Menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar pantai, pedagang dan pengunjung sepertinya perlu untuk dilakukan secepatnya.

Sudah saatnya kita lebih peduli pada laut. Saatnya membersihkan laut dari sampah,” kata Sekretaris Lurah Lewoleba Utara Yohanes Kia.

 "Penanganan sampah di kota Lewoleba terkhusus di Kelurahan Lewoleba Utara berjalan cukup baik, yang menjadi masalah saat ini adalah ketika ada pengalihan pengolahan sampah dari Pemerintah Kecamatan Nubatukan ke pihak Polisi Pamong Praja Kabupaten Lembata, dimana Polisi Pamong Praja tidak bekerja maksimal, ujar Yohanes.

Yohanes menambahkan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA pun tidak berjalan dengan baik yang berdampak pada penumpukan sampah di TPS, dan sering menimbulkan bau tak sedap serta sangat mengganggu aktivitas warga sekitar TPS.

 "Kami di pesisir pantai seputaran Kelurahan Lewoleba Utara pun selalu menjadi sasaran sampah ketika musim hujan, dimana banjir selalu membawa sampah ke pantai, tegas Yohanes.

Selama ini, lanjut Yohanes pencemaran banyak terjadi di laut yang bersumber dari limbah buangan bangunan yang berdiri disekitar areal pantai ataupun sampah yang terbawa arus saat pasang surut air laut.

Penulis: Mnue Bataona
Penyunting: Emanuel Bata

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال