Proyek Pembangunan Aspal Jalan Kualitas Asal Jadi Dialue Sentang Kecamatan Manyak Payed



Aceh Tamiang, IMC - Proyek pembangunan aspal jalan poros meliputi Desa Alue Sentang hingga Desa Geudam, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang dinilai kualitasnya asal jadi. Sebab, baru selesai diaspal tak lama kemudian jalan itu justru diperbaiki kembali alias tambal sulam. Selasa (16/01/18)

“Selain tipis, aspalnya juga sudah pecah. Pertama dikorek, sekitar satu minggu baru diaspal lagi,” tutur warga setempat yang tidak mau disebut namanya kepada wartawan.

Dikatakan, kebanyakan warga Alue Sentang termasuk dirinya merasa kurang puas terhadap pengaspalan jalan di desanya. Meski aspal baru, tapi kondisinya banyak terdapat tempelan disana-sini sehingga terkesan seperti jalan lama. “Kurang rapi dan kurang bagus. Kita tengok pun kurang selera,” cetusnya.

Menurut warga, dampak dari pengerjaan proyek jalan di Alue Sentang nyaris menumbangkan ratusan meter Talud penahan tebing yang berada disisi kanan-kiri jalan. Talud yang terbuat dari beton campuran batu kali tersebut dibangun lebih dulu sebelum proyek aspal. Kini posisinya tampak  miring diduga akibat tekanan alat berat saat pelaksaanaan proyek berlangsung.



Agar talud tidak ambruk menimpa parit beton, warga berupaya  mengganjalnya dengan kayu dan peralatan seadanya. “Sepanjang talud ini diganjal semua kalau tidak, ya sudah ambruk lah. Katanya akan dibuat lagi tahun depan,” ungkapnya seraya menyatakan, sejauh ini masyarakat bodoh mana ada yang komplain, tapi masyarakat pandai sudah dibungkam.

Dari pemantauan di lapangan, proyek aspal jalan di wilayah ujung Manyak Payed yang bersebelahan dengan wilayah Kota Langsa tersebut kondisinya tidak mulus banyak terdapat sambungan. Disejumlah titik juga ditemukan bekas tambal sulam, hal itu ditandi dengan banyaknya material aspal pecah yang dibuang ditepi jalan.


Informasi diperoleh Indonesia Media Center.com menyebutkan, proyek Pembangunan Jalan Poros Desa Alue Sentang-Batas Langsa-Desa Alue Ie Puteh, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang dikerjkan oleh PT Bangun Graha Indonesia (BGI) bersumber dari dana Otsus 2017 senilai Rp 4.287.754.000.00. Baru-baru ini proyek konstruksi yang diawasi Bidang Bina Marga Dinas PUPR Aceh Tamiang tersebut dikabarkan sudah pernah di Pansus oleh Komisi D DPRK Atam pada Kamis pekan lalu.

Ketua Komisi D DPRK Aceh Tamiang, Saiful Bahri yang dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/1/18) mengatakan, temuan Pansus Komisi D, terhadap proyek fisik aspal di Desa Alue Sentang memang ada didapati bagian aspal yang pecah, namun sudah langsung diperbaiki oleh rekanan karena masih dalam masa perawatan. Mengenai talud yang retak dan nyaris ambruk, temuan itu sudah diberitahukan kepada pihak Dinas PUPR setempat untuk segera ditinjau.



Disinggung terkait protes warga terhadap aspal yang baru dibangun tapi sudah pecah dan ditambal sulam, Syaiful Bahri menyatakan, proyek aspal tersebut bisa diterima Komisi D dengan pertimbangan masih ada masa perawatan hingga enam bulan kedepan.

“Hasil Pansus sudah kita sampaikan kepada bu Ayi Kabid Bina Marga dan kita sama-sama sudah turun kelapangan. Dinas PU akan memperbaiki talud itu. Mengenai aspal jalan bisa kita terima, jika ada yang pecah atau rusak dan masyarakat protes  kita minta Inspektorat untuk turun,” tandasnya.

Bambang Herman

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال