Kapten Inf. A Mutholib : Jangan Sampai Seperti Tikus yang Mati di Lumbung Padi




Batang | Jawa Tengah, IMC  - Perang tanpa bentuk atau sering dibilang Proxy War saat ini mengancam bangsa Indonesia, sehingga semua fihak harus bersatu dalam mencegah atau melawannya, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya raya akan sumber daya alam (SDA), sehingga jangan sampai pepatah " Tikus mati di lumbung padi" terjadi di Indonesia, seperti yang dikatakan oleh Kapten Inf A Mutholib pada saat memberikan semangat kepada para petani di Kelurahan Kalisalak.

Lebih lanjut Kapten Mutholib menambahkan dalam rangka mempertahankan kekayaan tersebut dari usaha dan upaya negara lain untuk menguasai Indonesia maka Indonesia harus mampu dalam mengoptimalkan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam untuk kesejahteraan warganya.

Salah satu bukti dari kekayaan tersebut adalah kesuburan tanah Indonesia yang mampu dan cocok untuk ditanami berbagai macam tanaman yang dapat menghasilkan beberapa sumber makanan nabati guna menunjang kelangsungan hidup manusia di dunia.

Industri pertanian merupakan salah satu industri yang mempunyai hubungan langsung dengan kebutuhan pokok (primer) bagi setiap manusia maka mau tidak mau, suka tidak suka kita mutlak harus mampu memenuhi kebutuhan nomor wahid ini selain kebutuhan sandang (Pakaian) dan papan (Tempat tinggal) .

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok tersebut Koramil 10/Batang beserta jajaran Babinsa di wilayah Batang bersatu padu bersama penyuluh pertanian (PPL) dari BP3K melaksanakan pendampingan pertanian kepada para petani guna memotifasi dan meningkatkan produktifitas hasil pertanian setiap hari tanpa mengenal waktu, tempat maupun kondisi cuaca ditengah upaya Impor beras dari negara tetangga.

Dalam urusan pendampingan pertanian, kami tidak mengenal lelah, panas, hujan bahkan hari liburpun kami tetap turun ke sawah karena sudah menjadi komitmen TNI dalam upaya membantu mewujudkan ketahanan pangan khususnya Padi, jagung dan Kedelai.

Maryono petani asal Kelurahan Kalisalak menyampaikan harapannya bahwa hal tersebut tentunya juga harus dibarengi dengan tersedianya alat dan prasarana pertanian berikut obat obatan yang harganya terjangkau oleh para petani, sehingga para petani tidak merugi, karena yang terjadi sekarang ini petani harus menanggung biaya produksi yang tinggi tidak seimbang dengan hasil panen.

Penulis : Pelda Zaenal (Pendim 0736)
Penyunting : Bambang Herman

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال