Nahkodai Golkar, Airlangga Perlu Tingkatkan Personality Branding



Jakarta, IMC - Setelah terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar menggantikan Setya Novanto, diharapkan agar Airlangga Hartarto perlu segera membangunan personality branding, dengan menampilkan ciri dan karakternya sebagai orang yang bersih, cerdas dan berwibawa.

Meski secara aktifitas, Airlangga Hartato sudah dikenal, tetapi memimpin partai politik sebesar Partai Golkar, tidak hanya kecedasan saja yang dimiliki, tetapi lebih dari itu, karena ketokohan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru diharapkan mampu mendongkrak elektabilitas Partai Gokar yang merosot akibat kasus  e-KTP.

Demikian dikemukakan Agus Hitopa Sukma, dosen IBI Kosgoro 1957 dan sekaligus praktisi komunikasi politik dalam diskusi di restoran Mang King kawasan Kampus UI Depok, Jumat (29/12) kemarin. Dalam diskusi yang digagas para alumni Sekolah Pasca Sarjana tersebut, dibahas banyak hal yang berkait dengan komunikasi politik, pencitraan dan personal branding. 

“Pak Airlangga sudah terpilih secara aklamasi dan diterima oleh semua pihak, termasuk oleh semua faksi yang disebut Presiden Joko Widodo ketika membuka Munaslub Partai Golkar yang lalu. Sekarang sudah saatnya membangun personality branding untuk meningkatkan elektabiltas Partai Golkar, apalagi sekarang ini ita semua bersiap memasuki tahun tahun politik, 2018 dan 2019 yang akan datang," ungkapnya.

Menurut Agus Hitopa, personal branding banyak yang menyamakan dengan pencitraan, meskipun demikian dua istilah tersebut ada pebedaan yang menonjol. Personal branding jauh lebih menarik daripada pencitraan. Secara sederhana, personal brading merupakan sebuah proses yang dilakukan seseorang untuk menonjolkan brand atau merek sehingga lebih mudah dikenal. Dengan personal branding yang kuat pula, seseorang dapat meninggalkan kesan mendalam kepada orang lain yang berinteraksi dengannya. Brand yang dimaksud bisa berbentuk keahlian, kompetensi dan keunikan tertentu.

“Ya maaf saja, secara internal Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto sudah sangat dikenal, tetapi kan ketokohan beliau sangat diperlukan sampai ke tingkat bawah dan khalayak yang lebih luas. Pilkada tahun 2018 memerlukan ketokohan Pak Airlangga agar supaya calon calon pemimpin daerah yang diusung Partai Golkar mampu untuk mendongkrak elektabilitas Partai Golkar dan tentunya mampu memenangkan Pilkada," katanya.

Dikatakan, tagline Golkar Bersih, Golkar Bangkit adalah sebuah bentuk dan cara yang efektif untuk meningkatkan citra Partai Golkar. Ini harus dilihat sebagai upaya yang sunggung sungguh dan ditambah lagi dengan membangun personality branding bagi pengurus yang berada dalam kapal besar Partai Golkar.

Menjawab pertanyaan, Agus Hitopa menjelaskan, diakui memang membangun citra membutuhkan waktu dan usaha yang serius, Personal Branding dapat dibangun jika orang tersebut memiliki pemikiran terbuka dan mau berubah dan ini sudah dimiliki oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru tersebut. 

"Semakin detail usaha yang dilakukan hasilnya akan semakin baik, termasuk merubah cara mendengar, berbicara, berpakaian, body language dan sebagainya. 
Menyinggung apakah semua orang bisa membentuk personal branding sendiri, Agus Hitopa menjelaskan, bisa saja, asal seseorang tersebut mampu  dalam mengenali kelemahan, keunggulan dan tujuan dirinya. “Umumnya seseorang terlalu dekat melihat dirinya dengan kacamata sendiri sehingga tidak dapat melihat sisi lain dari perspektif berbeda. Pendapatnya terlalu subyektif atau tidak jujur. Orang boleh berpendapat apa saja tentang diri sendiri, tapi persepsi dari orang lainlah yang menentukan brand nya," tutur Agus Hitopa, aktifis Kosgoro 1957 dan yang sekarang menjadi Sekjen DPP HPK 1957 tersebut.  


Penulis : Alamsyah, M.I.Kom

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال