Hubungan TNI-Pesantren Harus Kembali ke Khittah



Batang, IMC - Silaturahmi kebangsaan 
Pangdam IV / Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si membangun dan meneguhkan hubungan dan sinergi TNI-Pesantren untuk Indonesia, Sabtu (2/12).


KH Anang Rikza masyhadi mengatakan hubungan TNI-Pesantren bukan barang baru Pesantren-TNI merupakan satu-kesatuan. 
Bahkan sejarah zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia banyak panglima  perang yang berasal dari pesantren. 

Diriwayatkan pada Jaman rosul itu merupakan pangdam-pangdam semua seperti Kholid bin Walid.
Ditengah suasana kebangsaan  sekarang ini hubungan TNI-masyarakat khususnya pesantren harus Kembali ke khittah yaitu
Saling melengkapi dan saling membutuhkan. Pesantren-TNI seperti dua mata sisi uang yang tidak terpisahkan untuk Indonesia kedepan. 

Menatap Indonesia kedepan jangan gagap sebab kita memiliki berbagai sumber kekayaan yang melimpah, sehingga untuk menjaga kekayaan tersebut harapannya PM Tazakka dapat mencetak kader kader calon pemimpin bangsa yang berbasis dan bermoral Santri. 

Wakil Bupati Suyono menegaskan kecamatan Bandar menjadi cita-cita dari Pimpinan Tazakka agar menjadi Kecamatan tujuan edukasi di Kabupaten Batang. "Tentu harapan tersebut harus didukung," ujarnya. 

Hubungan TNI-Polisi dan pesantren kerukunannya sudah tidak diragukan lagi. Seperti yang ditunjukan beberapa waktu lalu seperti peringatan HUT TNI yang diselenggarakan di Polres Batang. Begitu pula tidak ketinggalan HUT TNI digelar di ponpes Tazakka. 

"Kerukunan berbagai elemen TNI tidak sendirian menjaga NKRI. Seperti yang tertuang UU No 2 tahun 2002 tentang bela negara. Rakyat juga harus membela negara Indonesia dengan perjuangan yang berbeda sesuai dengan kemampuan dan profesi kita," terangnya. 

Menurut Suyono tantangan Indonesia saat ini adalah masalah Narkoba dan perkembangan teknologi internet yang berkembang pesat. Dirinya mengaku sering terjun ke sekolah-sekolah untuk memberikan pengarahan akan bahaya narkoba dan menyikpai perkembangan teknologi. 

"Bela Negara saat ini tidak harus mengangkat senjata tetapi berpikir yang baik  dengan mempertahankan  Ideologi Pancasila agar bangsa ini aman dan tidak digerus dengan budaya luar," tukasnya. 

Habib Lutfi Maulana Bin Yahya dalam tausiyah kebangsaan menjelaskan fenomena sekarang pengetahuan sejarah semakin menipis. Jika segera tidak ditangani  maka sejarah akan  kabur. "Jangan sampai bangsa ini
Kepaten obor. Kalau hilang cahaya bangsa ini maka akan hilang arah," pesannya. 

Menurut Habib sejarah merupakan fundamen sebuah bangsa. Rakyat Kalau mengenal Indonesia  secara mendalam akan bangga sekaligus akan muncul keprihatianan yang sangat mendalam. Sebab dengan Indonesia yang kaya raya tetapi belum sepenuhnya dikelola dengan baik. 

"Seharusnya kita menguasai berbagai sektor seperti pendidikan ekonomi kesehatan dan lainnya. Maka kita tidak tergantung dengan bangsa lain dan bangsa luarlah yang harus tergantung dengan Indonesia," bebernya. 


Pangdam IV / Diponegoro 
Mayjen. TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si mengatakan informasi dari pimpinan Tazakka memilik santri dari 21 Provinsi. Sehingga mungkin 60 persen suku bangsa di Indonesia belajar di Tazakka dan inilah bentuk kebhinekaan kita. 

"Keberagaman yang ditunjukan saat acara di ponpes Tazakka ini menjadi contoh persatuan bagi Bangsa Indonesia di daerah lain," katanya. 

Salah satu visi Tazakka  adalahsebagai  perekat umat sesuai cita-cita luhur para pendiri bangsa. Ia mengaku sangat mengagumi keberagaman yang ada di Tazakka. 

"Saya sengaja dari Kodam dengan mengajak banyak pimpinan di Kodam agar memberikan  gambaran ke pimpinan bahwa pelaksanaan Pendidikan di Pondok Modern Tazakka searah sejalan dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia dan searah dengan tugas TNI," 

Ia melanjutkan andaikan  semua lembaga  pendidkan di Indonesia seperti Ponpes Tazakka Bangsa Indonesia sudah mencapai kedamaian dari dulu. 

"Semua belum terlambat, Tazakka dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya di Indonesia," ujarnya. 

Pangdam mengajak masyarakat agar tanggap dengan perkembangan teknologi agar Indonesia menjadi bangsa Pemenang dalam kompetisi global, demikian pungkasnya.

Disela sela acara silaturahmi kebangsaan tersebut dilaksanakan acara penyerahan sertifikat tanah hibah dari Yayasan PM Tazakka kepada TNI AD dalam hal ini Kodim 0736/Batang dan direncanakan untuk relokasi Kantor Koramil Bandar. 

Penulis : Pelda Zainal Arifin (Pendim0736)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال