Demi Impian Punya Tempat Pengajian, Ustadz Jueni Ikhlas Tidur Di Gubuk Reot



Serang, IMC - Demi mempunyai tempat pengajian (Majlis) Ustadz Jueni (33) dan istrinya Aisah beserta 4 anak laki-lakinya ikhlas menempati gubuk reot yang tidak layak huni. Untuk menyiarkan dakwah agama Islam yang di anutnya, Ia rela rumahnya jadikan majlis sedangkan dirinya serta keluarganya  menempati gubuk reot beralaskan lantai Bambu (amben) dan dinding dari bilik bambu yang memang kondisinya sudah pada rusak, tepatnya di Kampung Cibatu, Desa Nanggung, Kecamatan Kopo Serang - Banten.


Banyak anak - anak dari masyarakat setempat dan dua santrinya dari Pandeglang sedang mempelajari ilmu agama di kediamannya dan karena faktor tidak ada tempat untuk kegiatan belajar dan mengajar akibat ruangan rumahnya sempit, rumah yang menjadi tempat tinggalnya ia jadikan majlis sehingga dirinya harus mengungsi ke gubuk reot.

"Ada anak-anak sekira 30 orang yang belajar mengaji dan dua santri dari Pandeglang yang menetap untuk mempelajari ilmu agama karena kondisi rumah saya sempit makanya rumah saya, saya jadikan majlis, dan  saya tidur bersama keluarganya digubuk ini," cetusnya kepada wartawan, Jum'at (01/12/17).


Dengan keadaan pas - pasan, pembangunan majlis mencoba mengunakan bata ringan dengan dana awal, Ust. Jueni hanya punya uang Rp. 400.000 rupiah. Namun dirinya oftimis terus berusaha supaya majlisnya nanti dindingnya bukan bilik dari bambu melainkan tembok.

"Saya punya uang 400 ribu saya belikan bata ringan sisanya ngutang, supaya dinding majlis, dindingnya bukan bilik bambu tapi tembok supaya sedikit kokoh," ucap Ustadz Jueni.


Ustadz Jueni menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan donatur atas bantuannya dalam membangun majlis yang ia impikan untuk berdakwah.

"Sangat - sangat terima kasih banyak kepada masyarakat dan simpatisan para donatur yang sudah membantu, berikut dana yang saya kumpulkan hasil dari pemberian setelah mengajar pengajian dari majlis ke majlis. Alhamdulilah.. majlis ini sudah terbangun dan sudah bisa dipakai untuk tempat pengajian. Walaupun saya  tinggal di gubuk reot saya ikhlas, yang penting anak anak dan santri yang sedang belajar mempelajari  Al Quran dan kitab kuning lainya punya tempat," ucapnya.

Penulis : Ahmad Suryani
Penyunting : Muzer

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال