Malang, IMC--- Kepala Biro Kemahasiswaan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang, Agung Suprojo, S.Kom, MAP
mengatakan, UNITRI memiliki beragam beasiswa yang diperuntukkan bagi
mahasiswa-mahasiswi yang kurang mampu. Sehingga dari itu, pihak kampus UNITRI
bertekad dan berkeyakinan untuk membantu mahasiswa-mahasiswi yang kurang mampu
secara finansial, untuk memperoleh pendidikan yang layak demi meraih masa depan
dan cita-cita yang diharapkan. Dan ingin membantu negara dalam menaikkan sumber
daya manusia Indonesia yang lebih baik lagi.
“Beasiswa
dari DIKTI ada dua yaitu PPA dan Bidikmisi. Dan juga ada beasiswa dari Bank
NTT. Nah, penerima beasiswa PPA ada 75 orang. Bidikmisi 15 orang. Dan Bank NTT
ada 20 orang,” kata Agung, Jumat (28/7/2017) kemarin, ketika di temui di ruang
kerjanya.
Dijelaskan
Agung, khusus beasiswa dari kampus (beasiswa umum, red) itu akan diberikan
kepada masing-masing mahasiswa-mahasiswi UNITRI yang memiliki nilai Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) 3,0 dengan syarat menyerahkan surat keterangan tidak
mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat (desa atau kelurahan).
Apabila tidak menyerahkan SKTM dan tidak memenuhi IPK yang telah ditetapkan,
maka mahasiswa-mahasiswi yang tidak mampu secara finansial, otomatis tidak diberikan
beasiswa tersebut.
“Total
mahasiswa-mahasiswi UNITRI yang menerima beasiswa dari kampus, itu sebanyak
3.356 orang. Sedangkan yang tidak menerima beasiswa atau yang membayar normal,
itu sebanyak 2.577 orang. Sedangkan bagi mahasiswa baru (Maba) 2017 yang
mendapatkan beasiswa berupa bebas SPP, sebanyak 782 orang,” kata Agung.
Disinggung mengenai
belum semua mahasiswa-mahasiswi UNITRI yang menerima beasiswa kampus, Agung
menambahkan, “Masih belum. Kita masih proses verivikasi berkas-berkas. Kita
kasih waktu 20 hari, terhitung sejak berkas-berkas itu diterima pihak
kemahasiswaan. Verivikasi data itu berupa pengecekan SKTM, apakah SKTM nya
sudah kadaluarsa atau tidak. Kalau sudah kadaluarsa, maka tidak dikasih,” tegas
calon doktor yang akan dikukuhkan lewat sidang terbuka pada 4 Agustus mendatang
ini.
Sementara
untuk proses seleksi beasiswa Bidikmisi, pihaknya juga saat ini sementara
memeriksa berkas-berkas yang sudah masuk dengan terlebih dahulu melakukan
interview, dialog dengan pihak desa atau kelurahan setempat. Termasuk mengecek
kondisi keluarga mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi tersebut.
“Kita cek
benar-benar kondisi keluarganya, apakah masuk kategori keluarga miskin atau
tidak. Karena kampus kita kampus kerakyatan. Dan tidak ada alasan untuk
generasi bangsa untuk tidak bisa kuliah. Kita juga sementara mencari peluang
dengan membangun kerjasama dengan pihak eksternal kampus, supaya bisa dikasih
lagi beasiswa. Misalkan dengan Bank Jatim dan Bank Kalimantan Barat (Kalbar).
Bank Jatim, akan dikasih beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswi asal jawa Timur.
Sedangkan Bank Kalbar, akan dikasih beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswi asal
Kalbar,” pesan Agung, berharap. (Felix)
Tags
Kampus