Lokalisasi Prostitusi Peleman Tegal Resmi Ditutup, Kemensos Beri Bantuan Eks. PSK

Tegal, IMC – Penertiban dan penyerahan bantuan bagi eks. penghuni lokalisasi prostitusi Kab. Tegal dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 Mei 2017 pukul 14.30 s.d 15.45 WIB, bertempat di Markas Besar Banser (Rest Area) jl. Raya Pantura Tegal Pemalang Km 11 RT 01 RW 01 Ds. Sidaharja Kec. Suradadi Kab. Tegal.
Pejabat dari dinas terkaitdan tokoh masyarakat turut hadir diantara 1000 orang yang ikut menghadiri kegiatan tersebut, Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Susila (RSTS) dan Korban Perdagangan Orang (KPO) Kementrian Sosial, DR. Soni W. Manalu, M.Si (mewakili Menteri Sosial). Forkompimda Kab.Tegal, Para Asisten Setda Kab.Tegal, Kepala OPD se-Kab. Tegal, Muspika Kec. Suradadi, Muspika Kec. Kramat, Muspika Muspika Kec. Warureja, Para Danramil jajaran Kodim 0712/Tegal, Para Kapolsek Polres Tegal, Kepala Bagian Sekretariat daerah Kab. Tegal, Kepala Bank BRI cabang Slawi, Kepala Bank Mandiri cabang Tegal, PKH (Program Keluarga Harapan) se-Kab. Tegal, Kades Sidaharja Kades Maribaya, Kades Kramat, Kades Munjungagung, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,Tokoh Pemuda dan Ormas Kec. Suradadi, Ketua PKK Kab.Tegal, Ketua Dharma Wanita Kab.Tegal, Para PSK/WTS Peleman, Gang Sempit ,Wandan 144 orang.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan laporan panitia penyelenggara dan sambutan-sambutan.
Nurhayati, Kepala dinas Sosial Kab Tegal, sebagai panitia penyelengggara menyampaikan ada 259 orang penerima bantuan dari Kemensos yang telah diverifikasi.
Kegiatan dilakukan dengan tahapan mulai dari penyiapan anggaran dari awal pembekalan, sosialisasi dan penertiban. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Kemensos disamping dana dari kemensos, panitia juga menyelenggarakan pelatihan.
Maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut untuk mencegah lebih lanjut ketertiban kaum perempuan dan meningkatkan harkat dan martabat sesuai kodratnya dan menciptakan suasana kondusif. Meningkatkan kualitas eks PSK, meningkatkan kualitas wanita dan mencegah timbulnya masalah sosial baru.
Adapun sasaran data awal 423 orang peleman 208 Orang, Gang Sempit (GS) 39 orang, wandan 113 orang dan sisanya di turunan 54 orang. Berdasarkan wilayah dari Jateng 287 orang dan luar jawa 136 orang PSK. Sedangkan untuk penerima bantuan yang telah diverifikasi sebanyak 259 mendapatkan bantuan sebesar Rp 5.500.000 per orang. Anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 1,4 milyar untuk penyaluran dan BOP LSM pendamping.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pemberian bantuan dari direktur RSTS dan KPO kepada ketua LKS Pelita. Dan MOU antara panti PSKW dengan Wakil Bupati Tegal.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan dari Kementrian Sosial kepada Wakil Bupati Tegal dan dilanjutkan kepada LKS dan dari LKS kepada eks PSK dalam bentuk rekening BRI. Selanjutnya penyerahan bantuan berupa alat dapur kompor dan gas melon dari Kementrian kepada eks PSK.

Direktur RSTS dan KPO, DR. Soni W. Manalu, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa ini merupakan hari bersejarah dimana saat HUT kemudian dirangkaikan dengan kegiatan dalam rangka menuju Kabupaten Tegal bermoral dan bermartabat bebas dari Prostitusi.
“Semenjak tahun 2013 Mensos saat itu Salim Assegaf telah melakukan gerakan dalam bentuk workshop dengan harapan ada respon dari Pemda untuk menutup lokalisasi yang menyebar,” kata Soni.
Lebih lanjut Soni menambahkan bahwa saat ini tahun 2019 Indonesia menuju bebas prostitusi. Komitmen tersebut diwujudkan dengan sosialisasi. Dari 168 lokalisasi dalam kurun waktu 3 tahun berhasil mendukung 115 lokalisasi ditutup. sisanya sebanyak 20 sudah tutup dengan sendirinya.
Karenanya saya selaku penanggung jawab memiliki keyakinan yang kuat. Berangkat dari sini, akhir tahun 2018 seluruh pantura bebas dari lokalisasi. Kami berharap terus dilakukan monitoring dan evaluasi. 
Kami sebetulnya sudah menyediakan anggaran untuk 529 orang. Namun demi transparansi anggaran bantuan diberikan hanya kepada mereka yang sudah siap pulang. Nilainya Rp 5.500.000.-
Bagi penerima silahkan mulailah usaha yang anda anggap mampu. Jangan kembali lagi menekuni usaha tersebut. Harusnya kita malu karena di Indonesia merupakan negara dengan prostitusi cukup banyak.
Sementara Wakil Bupati Tegal Dra. Hj. Umi Azizah, menyampaikan  bahwa dihari jadi ke-416, disamping program inovasi yang sudah dilakukan ada kegiatan yang monumental yakni penutupan lokalisasi di Kabupaten Tegal.
“Percayalah, tidak ada kesuksesan yang diraih dengan mudah. Karenanya kami minta kepada penerima manfaat agar memulai usaha dengan sungguh-sungguh,” seruUmi Azizah.
“Penutupan lokalisasi bukan pekerjaan mudah. Ancaman dan teror terhadap kami cukup banyak. Sehingga kerja penutupan ini butuh dukungan semua pihak. Karena penutupan secara permanen lokalisasi merupakan usaha yang serius,” tambahnya.
Selanjutnya perlu langkah antisipatif untuk mengantisipasi tantangan yang ada setelah penghentian ini. Tantangannya adalah bagaimana warga eks lokalisasi melakukan usaha sehari-hari. Karenanya kami berharap adanya dukungan bersama agar mereka punya niat berubah dan beralih kepada pekerjaan yang halal.
“Selanjutnya kami akan berkomunikasi dengan pimpinan daerah tempat tinggal para eks PKS. Kami berkomitmen untuk membersihkan area Kabupaten Tegal dari lokalisasi. Dan akan melakukan tindakan tegas jika tidak ada ijin usaha dan jika ada praktek prostitusi akan kita bawa ke jalur hukum. Akhirnya dengan mengucap Alhamdulillahirobbil alamin saya nyatakan lokalisasi di Kabupaten Tegal ditutup,”  kata Wakil Bupati Tegal, Hj. Umi Azizah menutup sambutannya.
Acara kegiatan Penertiban dan Penyerahan Bantuan Bagi Eks Penghuni Lokalisasi Prostitusi Kab Tegal Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 selesai ditutup dengan pembacaan doa kemudian dilanjutkan dengan pengecekan tempat lokalisasi bertempat di Peleman dan dilanjutkan dengan pemulangan PSK ke Dinas Sosial Kab masing-masing.
Adapun unsur pengamanan terdiri dari Polres Tegal (70 orang), Kodim 0712/Tegal (20 orang), Lanal Tegal (8 orang), Subdenpom IV/I-3 Tegal (8 orang), Satradar 214/Tegal (8 orang), Brigif 4/DR (8 orang), Satpol PP + Damkar Kab.Tegal (83 orang), Dinkes (Puskesmas Kramat dan Puskesmas Suradadi : 14 orang), Banser Kab Tegal Wilayah Pantura (45 orang).
Kegiatan berlangsung dan berjalan dengan lancar tertib dan aman. (Teguh/Sawong)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال